Senin, 11 Maret 2013

Geografis BWI


LETAK GEOGRAFIS BANYUWANGI



                Banyuwangi adalah salah satu kota yang terletak di timur Pulau Jawa yang berbatasan langsung dengan selat Bali. Selat Bali itu berbentuk lengkung, maka dari itu selat ini juga di beri nama Selat Plengkung. Selain laut, Banyuwangi juga memiliki Gunung yang bernama Raung. Selain itu Banyuwangi juga memiliki Kawah yang terkenal, yaitu Kawah Ijen.
        Di bagian selatan terdapat hutan yang menjadi sumber kehidupan masyarakatnya. Taman Nasional alas purwa merupakan salah satu contoh suaka marga satwa dan cagar alam yang ada di Banyuwangi. Taman ini sudah diresmikan oleh Negara sebagai salah satu cagar alam yang ada di Banyuwangi.
        Mayoritas pekerjaan warga Banyuwangi adalah nelayan dan Petani. Karena selain hasil lautnya yang banyak, banyuwangi juga memiliki dataran rendah yang cukup relative banyak. Sampai-sampai Banyuwangi merupakan pengekspor pisang terbesar di Jawa Timur.

“INILAH KOTAKU, The Sun Rise Of Java”

Demi Gandrung
#Part 3


“Hei, Dayu….Sedayu! kesini nih aku mau kenalin ke kamu!” teriak Yoga.
“Siapa sih?” jawab Dayu dengan nada kesal.
Dayu pun menghampiri Yoga. “ Ayo salim! Huh dasar Dayu!” sentak Yoga. “Iya-iya!” jawab Dayu dengan nada kesalnya. Dayu pun sontak salim pada guru barunya.
Wajah Paman tidak seperti yang biasanya, dia seperti tertegun melihat Sesosok Dayu. Apakah sebenarnya yang disembunyikan Paman kepada mereka. Paman langsung menerima Dayu dengan ucapan ‘Siap latihan!’.
“Waaa……! Apa cepat sekali penerimaannya! Aku dulu aja minta dipikir-pikir dulu! Huh…..Paman enggak adil! Pasti ada sesuatu ini!” Gumam Yoga dengan nada kesal.
“Ye…ye! Makasih ya Paman! Paman baik deh!” Dayu kegirangan.
“Ya…sama-sama! Oh iya Dayu! Latihan kamu akan aku masukkan dengan regunya Yoga ya! Setiap hari lho! Ya?” Perintah Paman.
“ OK! Paman! Mulai besok kan Paman?” Sahut Dayu dengan gembira.
“Iya-iya!” jawab Paman.
“Bagaimana Yoga! Kamu setujukan, Dayu aku masukan ke regu kamu?” Tanya Paman pada Yoga.
“Ya iyalah paman!” jawab Yoga.
Mereka berdua pun langsung pamit untuk pulang. Hati Dayu kini sedang berbunga-bunga. “Eh Dayu….! Kamu beruntung banget ya? Aku dulu aja pakek dipikir-pikir dulu sama Paman!” Puji Yoga. “Ih…..kamu iri ya! Ahahahahahah……! Entah aku juga tidak tahu kenapa ya Paman sebegitunya denganku, padahal kan kita baru kenalan!” jawab Dayu. “Terserahlah yang penting kita besok bisa latihan!” sentak Yoga. “Iya-iya!” jawab Dayu kembali.
“Oh iya…Ga! Mau enggak ikut aku ke makam Orang Tuaku?” Tanya Dayu.
“Bisa aja! Jam berapa?” jawab Yoga.
“Jam empat sorean ya?” sahut Dayu.
“Oke dah! Aku nanti yang nyusul ke rumahmu!” jawab Yoga dengan nada iba.
“Makasih ya Yoga! Kamu! Memang sahabatku yang paling setia dah!” jawab Dayu dengan gembira.

Bersambung . . . . .